DERMAGA WARSAMBIN - RAJA AMPAT, KAMI PERNAH TERTIDUR DISINI |
Pada 26 Februari 2016, kami tim Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komnas PGPKT) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat mengadakan bakti sosial pelayanan kasih ke Warsambin - Distrik Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat. Kegiatan yang dilaksanakan berupa Penyuluhan Kesehatan Telinga, Bersih-Bersih Telinga, Penyuluhan Kesehatan Gigi - Mulut, Praktek Cara Sikat Gigi yang benar, Pembagian Alat Kebersihan Gigi dan Badan, Pembagian Seragam Sekolah dan Makanan Ringan kepada murid SD N Warsambin. Setelah kegiatan di SD N Warsambin, kegiatan pelayanan kesehatan spesialistik bidang THT, Kulit-Kelamin, Gigi-Mulut dilanjutkan untuk masyarakat luas yang dipusatkan di Puskesmas Warsambin. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Komnas PGPKT dr. Damayanti Soetjipto SpTHT-KL (K), dr. Tommy Yong (Kadinkes Kabupaten Raja Ampat), dr. Sulantari SpTHT-KL (Ketua Komda PGPKT Kota Surabaya), dr. Sri Susilawati SpTHT-KL (Ketua Komda PGPKT Jakarta Selatan), dr. Titus Taba SpTHT-KL (Ketua Komda PGPKT Propinsi Papua Barat), dr. Alfian Hadlil SpTHT-KL (K) dari Perhati-KL, dr. Adelene Anwar SpTHT-KL (Komda PGPKT Jakarta Pusat), dr. Bintang Napitupulu SpTHT-KL (RS Immanuel Bandung), dr. Tumpal Simatupang SpTHT-KL dan dr. Jenny Ritung SpKK, FINSDV (anggota Komda PGPKT Papua Barat), Bapak Hendro dan putrinya (Rotary Club Surabaya), Kepala Distrik Teluk Mayalibit, dr. Mambrasar (Dinkes Kabupaten Raja Ampat) dan staf Dinkes Kabupaten Raja Ampat serta staf Puskesmas Warsambin.
INGATAN 15 TAHUN SILAM, KAMI PERNAH TERTIDUR DI DERMAGA WARSAMBIN
Pada kegiatan bakti sosial seperti disebutkan di atas, ingatan saya dibawa jauh melayang ke masa 15 tahun yang lalu. Waktu itu, wilayah yang jadi Kabupaten Raja Ampat sekarang, adalah salah satu distrik dari Kabupaten Sorong dengan ibukota distriknya di Saonek. Jadi dahulu, Warsambin adalah bagian dari Kabupaten Sorong.
Suatu ketika, Tim Pelayanan Kasih Peduli Papua mengadakan pelayanan kasih di kampung-kampung yang terletak di Teluk Mayalibit (bagian dari Kabupaten Sorong waktu itu). Karena perjalanan menggunakan speed boat - dari Sorong ke Teluk Mayalibit memerlukan sekitar 4 jam waktu itu - cukup lama, sehingga kami tiba di Kampung Warsambin sudah jam 12.00. Pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan cuma-cuma kami lakukan sampai menjelang malam. Mengapa? Karena ketika kami sampai di Kampung Warsambin, warga masyarakat belum berkumpul, sehingga aparat kampung berjalan berkeliling untuk mengajak warga berkumpul agar dapat dilakukan pemeriksaan kesehatannya sekaligus diberi pengobatan secara cuma-cuma bila memang memerlukan obat.
Karena belum disiapkan tempat untuk pelayanan kesehatan, dan sambil menunggu warga masyarakat berkumpul, kami menyempatkan diri untuk menghilangkan rasa penat, kami duduk di atas dermaga yang terbuat dari kayu sambil meluruskan kaki. Mungkin karena kelelahan, sebagian dari kami tertidur di atas dermaga. Memang, angin sepoi-sepoi yang berhembus ke arah Teluk Mayalibit, membuat kami makin mengantuk dan sebagian tertidur.
Pelayanan kesehatan baru dimulai sekitar jam 16.00, ketika masyarakat sudah berkumpul.
Mungkin saja sebagian masyarakat sudah beristirahat ketika kami datang, atau sebagian lagi ada di kebun untuk bekerja, sehingga untuk mengumpulkan mereka perlu waktu.
Mungkin saja sebagian masyarakat sudah beristirahat ketika kami datang, atau sebagian lagi ada di kebun untuk bekerja, sehingga untuk mengumpulkan mereka perlu waktu.
WARSAMBIN, SETELAH 15 TAHUN
Setelah 15 tahun, kami melihat sudah banyak perubahan di Kampung Warsambin. Sebagai ibukota distrik Mayalibit-Kabupaten Raja Ampat, tentu pembangunan sudah meluas sampai ke daerah yang dulu sepi ini. Masyarakat bertambah banyak - mungkin karena daerah pemekaran sehingga banyak warga baru yang datang - dengan aktifitas yang bervariasi. Sekarang ada jalan aspal - walau sebagian rusak dan sedang diperbaiki - dari Waisai (ibukota Kabupaten Raja Ampat sampai ke Kampung Warsambin), sudah berdiri gedung-gedung permanen berdinding beton - yang dulunya terbuat dari papan - seperti sekolah, puskesmas, kantor distrik, rumah ibadah. Hanya saja yang belum berubah adalah dermaganya, masih terbuat dari kayu, seperti yang pernah kami tertidur di atasnya.
PUSKESMAS WARSAMBIN SEKARANG INI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar