Minggu, 18 Desember 2016

SKRINING DAN PERAWATAN TELINGA ANAK DI PANTI ASUHAN SINAR KASIH-AIMAS

Didukung oleh pemilik dan seluruh karyawan Apotik Videta Farma, Komite Daerah PGPKT Provinsi Papua Barat mengadakan skrining dan perawatan telinga bagi anak Panti Asuhan Sinar Kasih Aimas-Kabupaten Sorong, sekaligus berbagi kasih dalam menyambut Natal 2026, pada tanggal 18 Desember 2016. Tuhan Yesus memberkati.








Kamis, 11 Agustus 2016

PEMERIKSAAN TELINGA PADA KELOMPOK KECIL MASYARAKAT DI LOKASI 'MUMMI' JIWIKA-WAMENA, 11082016

PUSKESMAS KURULU - WAMENA

SKRINING PENYAKIT KULIT, TELINGA DAN SARAF DI GKI ELIM WOUMA ATAS WAMENA, 10 AGUSTUS 2016

Pada tanggal 10 Agustus 2016 jam 11.00 sampai dengan selesai, bertempat di Gedung Lama GKI Elim di Wouma Atas, Wamena berlangsung skrining penyakit kulit, telinga dan saraf terhadap murid Sekolah Minggu dan para orang tua yang dilaksanakan oleh Pengurus Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian Propinsi Papua Barat, yang diwakili oleh dr. Titus Taba SpTHT-KL, dr. Jenny Ritung SpKK-FINSDV, dr. Agustinus Ruma SpS. dan dr. Novenska Angela Ritung Taba.
Kegiatan tersebut mendapat tanggapan positif dari jemaat GKI Elim Wouma Atas-Wamena karena mungkin baru pertama kali dokter spesialis kulit dan dokter spesialis THT memberi pelayanan cuma-cuma di kota Wamena.
Terima kasih kepada Ketua PHMJ GKI Elim Wouma Atas-Wamena beserta seluruh majelis jemaat.

Kamis, 14 Juli 2016

SCREENING & EAR CARE FOR CHILDREN IN SYUKWES, RURAL AREA OF TAMBRAUW DISTRICT, 04072016

Mari peduli dengan kesehatan telinga dan pendengaran generasi penerus bangsa ini... Skrining dan ear care bagi anak-anak di Kampung Syukwes, Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. 14072016





Kamis, 02 Juni 2016

PELATIHAN BIDAN UNTUK DETEKSI DINI TULI BAYI BARU LAHIR DI KAIMANA, 1 JUNI 2016

Bertempat di Aula Kantor Dina Kesehatan Kabupaten Kaimana, pada tanggal 1 Juni 2016, kami melaksanakan Pelatihan Bidan Untuk Deteksi Dini Ketulian Pada Bayi Baru Lahir. Turut hadir dan membuka kegiatan tersebut adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana dr. Yolanda dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana Bapak Bahar. Jumlah peserta yang hadir 60 orang. Materi dibawakan oleh saya sendiri meliputi : Anantomi dan Fisiologi Organ Pendengaran, Penyebab Ketulian Pada Bayi dan Anak, Tuli Kongenital, Pemeriksaan Pendengaran Bayi secara obyektif dan subyektif, Pemeriksaan Sederhana Tuli Pada Bayi. Kegiatan diakhiri dengan Pelatihan pemeriksaan telinga dan pembersihan kotoran telinga.


Rabu, 01 Juni 2016

SKRINING PENYAKIT KULIT , TELINGA DAN BBT MURID SD YPK "GREWESHERA" KAIMANA, 1 JUNI 2016

Dalam kunjungan saya dan istri, serta seorang kolega dari Dinas Kesehatan Propinsi Papua Barat Dr. Mariama Nainggolan, disamping melayani kelompok lansia di Posyandu Lansia Rehoboth Kaimana, kami juga melakukan skrining penyakit kulit dan telinga serta bersih-bersih telinga (BBT) murid SD YPK Kaimana.


Selasa, 31 Mei 2016

NATIONAL MEMORIAL DAY OF ELDERLY IN PAPUA BARAT, INDONESIA, 31052016

Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Kaimana (Propinsi Papua Barat) - Skrining Gangguan Pendengaran Lansia di pusatkan di Posyandu Lansia GKI Rehoboth Kaimana pada tanggal 31 Mei 2016 bersama dr. Mariama Nainggolan (Dinkes Propinsi Papua Barat), Bapak Bahar dan Bapak Hans Litaay (Dinkes Kabupaten Kaimana), dan dr. Hery (Ketua Komda PGPKT Kabupaten Kaimana).








KERUKUNAN WARGA DUKUNG PENANGGULANGAN GANGGUAN PENDENGARAN LANSIA DI KOTA SENJA KAIMANA

Cuaca sangat panas ketika pesawat yang kami tumpangi dari Sorong mendarat di Bandara Utarom Kaimana. Saya bersama istri dan seorang penggiat kesehatan lansia dari Dinas Kesehatan Propinsi Papua Barat, dr. Mariama Nainggolan, tentu sangat senang karena rencana tahun lalu yang batal untuk datang ke Kaimana akibat kabut asap, saat ini dapat terlaksana.
Dengan berbegas kami menuju Aula Serba Guna GKI Rehoboth Kaimana. Di sana sudah menunggu warga yang ingin mendapat pelayanan kesehatan kulit, telinga dan pendengaran.

Semula saya berpikir bahwa hanya warga jemaat yang Nasrani saja yang datang berkumpul karena acara dilaksanakan di Aula milik gereja. Tetapi, ternyata umat Muslim juga banyak yang hadir. Sehingga saya berpikir bahwa adanya kebersamaan dan kerukunan antar warga, tanpa melihat latar belakang suku dan agama, tentu akan berdampak positif dalam upaya pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran pada kelompok lanjut usia. Sebab, bila tidak ada kebersamaan dan kerukunan maka hanya  umat Nasrani saja yang hadir karena tidak didukung oleh umat Muslim. Tetapi kenyataannya tidak demikian, karena semua warga tanpa melihat latar belakang agama, semua bisa hadir memeriksakan kesehatan pendengaran mereka. Syukur kepada Tuhan.

Berikut, foto-foto kegiatan:



Selasa, 22 Maret 2016

PENERBANGAN YANG MENDEBARKAN KE KABUPATEN TELUK BINTUNI, 14 MARET 2016

Banyak orang mengatakan bahwa penerbangan ke daerah pedalaman Papua sering terganggu cuaca yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Hal itu kami alami sewaktu memenuhi undangan Direktur RSUD Steel Kool di Bintuni (ibukota Kabupaten Teluk Bintuni), untuk melakukan pelayanan spesialistik bidang penyakit Kulit dan Telinga, Hidung, Tenggorok.
Jadwal keberangkatan dengan pesawat baling-baling berpenumpang 12 orang milik salah satu maskapai  yang seharusnya jam 07.00 sempat tertunda  30 menit karena alasan cuaca yang mendung. Tetapi ketika  diumumkan bahwa penumpang segera naik pesawat, hati kami  gembira karena itu berarti bahwa penerbangan  dari bandara Domine Eduard Osok - Sorong dengan tujuan  bandara Steen Kool - Bintuni sudah pasti oke.

SAYA MEMBAGIKAN EAR PLUG UNTUK CEGAH KEBISINGAN
Saya bersama istri - yang juga diundang untuk melakukan pelayanan spesialistik penyakit kulit dan kelamin- bergegas naik ke pesawat. Tepat, ketika saya menginjak kaki di tangga pesawat, kawat besi tebal yang mengikat tangga pesawat tiba-tiba putus. Aduh.. pertanda apa ini? Tetapi setelah diperbaiki oleh kru pesawat yang orang asing itu, tangga pesawat dalam kondisi baik kembali dan siap dinaiki.
Saya dan istri duduk berdampingan di deretan kursi kedua dari depan. Penumpang pesawat tidak diberi nomor kursi sehingga masing-masing penumpang boleh duduk di mana mereka suka. Di samping kiri saya ada penumpang lain, tetapi kami dibatasi oleh lorong.
Sebelum pesawat dihidupkan, saya - sebagai sebagai dokter THT yang mengetahui dampak bising bagi pendengaran - membagikan Ear Plug (sumbat telinga) kepada penumpang lain agar dapat digunakan. Sebelumnya, saya memberitahukan kepada mereka bahwa mesin pesawat ini sangat bising sehingga perlu menggunakan sumbat telinga untuk mengurangi suara bising agar telinga terhindar dari ancaman ketulian. Pada penerbangan sebelumnya di tahun 2014, kami pernah melakukan uji bising pesawat ini dan menemukan bahwa tingkat kebisingan mesin pesawat ini berkisar 98,3 - 98,2 desibel. Bila tanpa sumbat telinga, penumpang hanya boleh berada di atas pesawat ini paling lama 30  menit. Padahal lama penerbangan ke Bintuni adalah 1 jam 5 menit. Sehingga bila tidak menggunakan sumbat telinga maka penumpang terpapar bising terlalu lama sehingga menghadapi ancaman ketulian di kemudian hari. Bila menggunakan Ear Plug (sumbat telinga) maka ada reduksi suara bising sekitar 25-27 desibel.
Sebagai penggiat dibidang Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT), saya pernah mencanangkan program NATURAL (Noise Awareness on Travelling in Rural Area), yakni program kewaspadaan bahaya bising di daerah pedalaman Papua, sehingga dalam setiap kesempatan saya sering memberi edukasi kepada masyarakat tentang bahaya bising yang bisa menimbulkan ancaman ketulian, bahkan membagikan Ear Plug (sumbat telinga) sebagai Alat Proteksi Pendengaran (APP) dalam penerbangan ke daerah rural.

TIBA-TIBA AWAN TEBAL MENGHALANGI PENERBANGAN
Waktu tempuh perjalanan baru berkisar 25 menit, ketika tiba-tiba awan tebal menghalangi pandangan mata. Kami tahu persis karena kami dapat melihat langsung ke depan - tidak ada sekat penutup antara ruang pilot/co-pilot dan ruang penumpang. Keadaan ini membuat jantung berdebar, ditambah lagi goyangan pesawat yang tidak biasanya. Istri saya menggenggam tangan saya dengan erat. Penumpang lain juga diliputi rasa takut. Kami melihat sang pilot dibantu co-pilot berusaha mengubah arah supaya bisa keluar dari kepungan awan tebal yang menghalangi pandangan mata. Kami hanya bisa berdoa, semoga Tuhan menolong kami keluar dari awan tebal sehingga kami dapat dapat melanjutkan penerbangan dan tiba dengan selamat, karena pasti pasien-pasien kami sudah menunggu kami untuk mendapatkan pelayanan.
Sekitar 10 menit kemudian, kami mulai melihat samar-samar hamparan pulau berhutan lebat dengan garis-garis tanda sungai yang kerkelok-kelok menuju ke laut di sebelah kanan. Puji Tuhan, kami sudah keluar dari kepungan awan tebal. Itu berarti bahwa penerbangan dapat dilanjutkan.
Sisa waktu tempuh perjalanan selama 30 menit berikutnya dapat dinikmati dengan tenang, sebagian penumpang tertidur pulas dan kami asyik mengambil foto-foto alam Papua yang indah dari udara.
Tepat jam 08.35, pesawat kami mendarat dengan mulus di bandara Steen Kool-Bintuni. Puji Tuhan

DI BANDARA STEEN KOOL-BINTUNI, KABUPATEN TELUK BINTUNI

PROGRAM NOISE AWARENESS ON TRAVELLING IN RURAL AREA

EAR CARE MONTH IN DISTRICT OF BINTUNI , 14 - 17 MAR 2016

Activities in commemoration of the Ear Care Month 2016 in District of Bintuni : Skin & ENT Specialistic Services in Steen Kool Hospital (Bintuni), Early Hearing Detection Training in Steen Kool Hospital, NIHL socialization & Screening for Noise Induced Hearing Loss in Vocational High School (SMK N 1) of Bintuni-Papua Barat.