Senin, 08 Desember 2008

BAKTI SOSIAL 4 HARI DI KABUPATEN SUPIORI - PAPUA, 1 - 4 DESEMBER 2008

pelabuhan-korido-supiori-papua 
Udara cukup cerah di pagi hari 1 Desember 2008, ketika kami tiba di Biak. Perjalanan dari Sorong ke Biak cukup melelahkan, karena tidak ada penerbangan langsung dari Sorong ke Biak. Harus singgah dulu dan bermalam untuk semalam di Jayapura karena penerbangan Sorong – Jayapura tidak connect dengan penerbangan Jayapura – Biak. Kami harus terbang ke arah Timur dahulu lalu balik lagi ke arah Barat. Sayang, ya . . Membutuhkan waktu dan biaya yang besar, tetapi karena kerinduan yang dalam untuk melayani saudara-saudara kami di pedalaman maka semua dilakukan dengan senang hati. Dari Biak, kami harus menempuh perjalanan lagi selama kurang lebih 2 jam menuju ke Ibukota Supiori, Sorendoweri. Tim kami mendapat fasilitas 2 buah kendaraan. Saya, Dr. Taba SpTHT ( dokter spesialis telinga hidung dan tenggorok ) mendampingi Dr. Edwell SpOG ( dokter spesialis kebidanan dan kandungan ) menumpang mobil Dinas Kesehatan Kabupaten Supiori yang langsung dikemudikan oleh Kadinkes Kabupaten Supiori, dr. Jenggo SKed. Kendaraan yang satu lagi dikemudikan Dokter PKM Sabarmiokre, Dr. Gerard SKed membawa serta Dr. Jenny SpKK ( dr spesialis kulit & kelamin ), Dr. Adrina SpA ( dr spesialis anak ) dan seorang perawat, Ztr. Mangulu.

Ketika tiba di Puskesmas Rawat Inap Maysram, terlihat aktifitas baksos sudah dimulai karena dokter mata dari Manado ( Dr. Grace Tenoch SpM, Dr. Decky SpM ) bersama seorang perawat mata telah melayani pasien-pasien mata. Mereka sudah tiba 2 hari lebih awal melalui penerbangan Manado-Makassar-Biak. Juga terlihat sedang membantu melayani pasien umum, adik-adik para dokter PTT yang masih muda ( Dr. Catharina, Dr. Tina dan Drg. Mentari ). Salut buat mereka yang dengan motivasi tinggi mengabdikan profesi mereka di daerah yang jauh dari keramaian dan fasilitas memadai seperti yang dirasakan rekan-rekan mereka yang bertugas di kota.
Setelah makan siang bersama, kegiatan baksos dimulai lagi dengan membuka poliklinik spesialis untuk Anak, penyakit Kulit – Kelamin, penyakit Kebidanan-Kandungan dan penyakit THT. Banyak masyarakat yang hadir karena pelayanan spesialis secara gratis seperti ini hanya mereka temui satu kali dalam setahun. Biasanya, bila mereka membutuhkan pelayanan spesialis, mereka harus ke Biak dengan biaya besar dan di Biak pun dokter spesialis belum lengkap karena belum ada dokter spesialis Mata, THT, dan Kulit-Kelamin. Perjalanan baksos Tim kami ini merupakan kali ke-3 setelah sebelumnya kami hadir di bulan Nopember 2006 dan Oktober 2007 atas undangan Tim penggerak PKK Kabupaten Supiori. Masyarakat tentunya sangat senang, karena disamping mereka berkonsultasi, mereka juga mendapatkan pelayanan pengobatan dan bila perlu menjalani tindakan operasi dengan anestesi lokal secara cuma-cuma. Masyarakat juga mendapat jatah makan siang yang disiapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Bupati Supiori-Bapak Jules Warikar.
Pelayanan baksos berakhir sampai hari mulai gelap. Kecuali dokter spesialis mata yang harus menyelesaikan operasi Katarak sampai tengah malam. Masyarakat diantar kembali ke kampung mereka menggunakan kendaraan Pemda, terlihat ada 5 buah bus Pemda berwarna biru muda yang standby menunggu masyarakat yang hendak pulang. Para dokter, kecuali dokter mata, diantar ke rumah kediaman Bupati Supiori di Korido – kurang lebih 1 jam perjalanan lagi ke arah selatan – untuk beristirahat karena besok pagi mereka harus turkam alias turun ke kampung-kampung diantaranya Sowek ( distrik Kepulauan Aruri ), Korido ( distrik Supiori Selatan ), Sabarmikore ( distrik Supiori Barat ).
Disela-sela kegiatan pengobatan massal kepada masyarakat, juga dilakukan penyuluhan kesehatan terutama masalah HIV-AIDS yang semakin meningkat kasusnya di tanah tercinta, Papua.  Saya sendiri, selaku dokter spesialis THT, memberi penyuluhan kesehatan telinga dan upaya menjaga pendengaran tetap baik terutama bagi anak-anak, remaja dan pemuda sebagai generasi penerus.
Terima kasih atas pengabdian para dokter-dokter Tim Pelayanan Kasih Peduli Papua.
Terima kasih kepada Pemda Kabupaten Supiori dalam hal ini Dinkes Kabupaten Supiori dan Tim Penggerak PKK, yang sudah memfasilitasi kehadiran Tim bagi pelayanan pengabdian yang mulia ini. Suatu bentuk keberpihakan Pemda bagi kesejahteraan masyarakatnya yang patut diacungi jempol. Karena itu sepatutnya menjadi contoh bagi kabupaten lain di Papua dan Papua Barat dalam mengimplementasikan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar